Rabu, 30 Maret 2011

Teknik Foto Makro

Kebanyakan diantara kita, kalo mau motret makro, objek yang dipilih adalah benda hidup yang berukuran mini, misalnya capung, ulat, semut, serangga dll. Hasilnya memang menakjubkan…karena mata kita terbiasa melihat binatang-binatang itu dalam ukuran mini. Ketika dipotret dengan teknik makro,,,,surprise!!! detil-detilnya terlihat jelas dan menakjubkan! Tetapi, untuk menghasilkan foto makro dengan objek binatang hidup itu, tidak lah mudah….banyak perjuangan di sana,,

Nah, sejatinya, foto makro juga bisa untuk motret apa ajah….dengan tujuan menonjolkan detil atau mengekpos keindahan benda tersebut. Pertanyaannya? benda apa yang layak dan fotogenic untuk dijadikan objek foto makro?…kalo di manual-manual book camera, biasanya yang sering dijadikan contoh adalah koin….tetapi sebenarnya, jenis benda yang bisa kita jadikan objek banyak sekali…tidak ada patokan atau kriteria untuk itu. Semua tergantung, kita sebagai tukang poto nya….


Cara paling mudah adalah menentukan apa “hal” yang ingin kita tonjolkan. pilih benda yang colorful kalau kita ingin menonjolkan warna…pilih benda yang kasar, kalo kita ingin mengedepankan tekstur,,,dan sebagainya….

Secara teknik, motret makro dengan objek benda mati, lebih mudah. karena kita bisa berinteraksi sebebas-bebasnya. (tanpa takut dia kabur atau terbang). Tetapi tetap, aturan baku dalam fotografi makro sebaiknya kita penuhi, misalnya:
1. gunakan aperture yang terkecil
2. gunakan tripod (agar lebih presisi dan tidak blur)
3. gunakan lensa makro / adapter makro
4. gunaka flash, kalau kita ingin berkreasi dengan cahaya…




Saya pikir itu saja udah cukup tuh…selanjutnya, berkreasilah terserah anda….mudah bukan!
Mau belajar fotografi murah dan efektif? saya sudah buatkan khusus untuk anda di fotoindah.com

Senin, 21 Maret 2011

Teknik Dasar Menggunakan Kamera SLR

Dalam teknik fotografi kali ini saya akan membawakan artikel Dasar Teknologi DSLR. Langkah awal yang harus dipelajari untuk menguasai Kamera DSLR adalah Shutter Speed, Aperture/Diafragma dan ISO. Karena ketiga hal tersebut yang nantinya akan menghasilkan sebuah foto dengan komposisi dan tonal. Saya akan coba menjelaskan satu persatu mengenai tiga hal tersebut dengan berdasarkan ilmu teori yang saya miliki, maupun pengalaman selama menggunakan kamera DSLR.
Shutter Speed, merupakan kecepatan terbuka dan tertutupnya tirai. Kecepatan ini yang nantinya akan menentukan seberapa banyak sinar yang ditangkap. Berikut kecepatan Shutter speed yang terdapat pada sebuah kamera DSLR.

•    Bulb – artinya kecepatan terbuka dan tertutupnya tirai di tentukan sendiri oleh klik telunjuk kita pada shutter release. Sehingga bulb ini dapat menjadi alternative ketika kita tidak menemukan shutter speed yang disediakan oleh DSLR. Namun menggunakan bulb terkadang membutuhkan naluri yang kuat.
•    Slow Speed, adalah kategori kecepatan rendah dalam Shutter speed. Angkanya adalah mulai dari lebih dari 2 detik hingga seper tiga puluh detik (1/30s). Slow Speed biasanya digunakan pada saat kondisi objek, foreground maupun background minim cahaya. Namun ada resiko yang harus dibayar ketika menggunakan slow speed, penggunaan objek slow speed sebaiknya tidak pada objek bergerak dan untuk hasil maksimal, wajib menggunakan tripod / penopang sehingga gambar tidak shake / goyang. Namun beberapa fotografer justru memanfaat slow speed untuk menghasilkan sebuah foto yang bernilai seni tinggi, semisal digunakan untuk teknik panning pada sebuah kendaraan ataupun digunakan untuk membidik aliran sungai sehingga menghasilkan aliran sungai yang lembut bagaikan salju. Atau juga digunakan untuk menghasilkan sebuah laser / trail light dimalam hari. Ini salah satu gambr ketika saya menggunakan teknik slow speed di malam hari.
Dasar Teknologi DSLR (Shutter Speed) web desain grafis
•    Fast Speed, merupakan kategori kecepatan tinggi dalam Shutter Speed. Angkanya dimulai dari seper empat puluh detik (1/40s) hingga lebih dari seper seribu detik (1/1000s). Fast Speed biasanya digunakan untuk objek dengan kondisi penuh cahaya dan berkecepatan tinggi, sehingga tidak diperlukan sesuatu untuk menopang kamera. Fast Speed sangat cocok digukanan untuk membekukan sesuatu, seperti lebah yang sedang terbang kesana kemari, seorang pembalap motor dengan kecepatan tinggi bahkan, ada kamera yang khusus diciptakan untuk menerapkan Fast Speed sehingga dapat membekukan sebuah peluru yang sedang melesat.
Demikian pembahasan pertama tentang shutter speed sebagai langkah awal untuk dapat menguasai Kamera DSLR. Selamat mencoba.